Total Pageviews

Friday 31 January 2014

Tujun Hidup

Tujuan Hidup Saya :
1. Berbuat baik.
2. Mencapai cita-cita
3. Menjadi orang penting.
4. Menjadi orang berguna.
5. Membahagiakan orang tua dan orang lain (teman)

Kekuatan Tujuan Hidup :
-         -      Memperjelas Arah Tujuan Hidup
-         -     Untuk siapa tujuan arah hidup
-         -     Ingat perjuangan yang sudah kita lewati
-          -    Ingat kebaikan orang tua dalam menopang ita
-  Nilai yang mendorong Tujuan Hidup:
-          -    Motivasi dari orang tua dan orang lain (Teman)
-  Dengan motivasi dan dukungan dari orang tua lebih memperjelas tujuan hidup
-          -    Kemampuan Diri
   Dengan melihat kemampuan diri kita bisa melihat sebagaimana mampu kita dapat mencapai tujuan tersebut
-          -   Lingkungan
   Lingkungan sangat penting dimana dapat menentukan tujuan hidup seseorang. Jikalau orang itu hidup       dalam lingkungan dengan orang-orang pikiran positif pasti arah orang itu juga positif begitu kalau negatif dapat merusak ke jalan yang salah.
-         -   Ibadah
   Dengan ibadah / berdoa kepada Tuhan sangat membantu dalam mencapai tujuan hidup

Lingkungan seperti apa yang mendukung dalam mencapai Tujuan Hidup

Dalam hal ini lingkungan, kita dapat melihat kebiasaan kita dan kebiasaan teman. Lingkungan yang terdiri orang-orang positif yang mendukung kita, memberi saran agar kita lebih tau bagaimana kita bisa mencapai tujuan hidup. Dan bisa mengerti ketika ada masalah.

Yang di lakukan kalau tujuan hidup tercapai:
-          
      - Lebih mempertahankan hal itu.
-           - Tidak Sombong
-          -  Rendah Hati
-          -  Saling Menolong

-           - Takut akan TUHAN

Kekuatan dan Kelemahan

Cara agar Kekuatan Terarah kepada perbuatan baik:
-         Takut Akan TUHAN
-         Rajin berdoa dan ibadah
-         Ikut suatu organisasi
-         Bergaul dengan teman-teman yang dapat mengembangan kekuatan tersebut.
-         Berpikir Positif
-         Kesadaran Diri sendiri
-         Mengatur Diri sendiri
-         Mengawasi Diri sendiri dalam perbuatan

Cara Kelemahan saya menjadi kekuatan :
-         Mengembangkan kekuatan tersebut menjadi suatu hal yang berguna
-         Mengkontrol diri agar tak terbawa emosi
-         Belajar lebih giat.
-         Merawat diri
-         Tidak mudah putus asa
-         Istirahat yang cukup
-         Mengatur jadwal
-         Olahraga teratur

-         Disiplin

Kebebasan


I. Definisi Kebebasan
Istilah Kebebasan dari segi etimologi adalah kata sifat berasal dari kata “bebas”, yang berarti merdeka, tak terkendali.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kata “bebas” mempunyai arti lepas sama sekali, dalam arti tidak terhalang, tidak terganggu, sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat, tiap-tiap anggota dapat mengungkapkan pendapatnya.
Dalam Filsafat pengertian Kebebasan adalah Kemampuan Manusia untuk menentukan dirinya sendiri. Kebebasan lebih bermakna positifm dan ia ada sebagai konsekuensi dari adanya potensi manusia untuk dapat berpikir dan berkehendak. Sudah menjadi kodrat manusia untuk menjadi makhluk yang memiliki kebebasa, bebas untuk berpikir, berkehendak dan berbuat
Menurut John Kersey mengartikan bahwa Kebebasan adalah sebagai Kemerdekaan, Meninggalkan atau Bebas Meninggalkan. Artinya, semua orang Bebas untuk tidak melakukan atau melakukan suatu hal.
Menurut Black mengartikan bahwa Kebebasan adalah  sebagai sebuah kemerdekaan dari semua bentuk bentuk larangan kecuali larang yang telah di atur didalam undang – undang
Menurut John S. Mill mengelompokkan Kebebasan. 
Pertama Kebebasan yang mencakup bidang kekuasaan batiniah, kesadaran yang menuntut kebebasan suara hati dalam arti yang paling luas, yaitu Kebebasan dalam berfikir dan merasakan, Kebebasan mutlak berpendapat dan sentimen untuk segala hal yang praktis atau spekulatif, yang ilmiah, moral ataupun teologis. Kebebasan untuk mengungkapkan dan mengumumkan pendapatnya. 
Kedua adalah Kebebasan yang terkait dengan kekuasaan individu
Ketiga adalah Kebebasan yang sifatnya berhubungan dengan orang lain.
Dari ketiga kategori Kebebasan John S. Mill Kebebasan individu yang dialami seseorang mengimplikasikan adanya sebuah pertanggungjawaban, karena pada dasarnya individu tidak terlepas dari hubungan sosial kemasyarakatannya.
Persoalan Kebebasan manusia dalam pandangan Karl Marx, adalah bagaimana manusia mampu menciptakan dirinya sendiri sebagai majikannya. Artinya bagaimana manusia sebagai individu yang mempunyai totalitas untuk mampu melakukan secara total hubungan dengan dunia, mampu melihat, mendengar, berfikir dan berkehendak.

Menurut Prof. Dr Driyakara , seorang filsuf Indonesia kontemporer, menulis dalam bukunya bahwa Kemerdekaan atau Kebebasan merupakan Kekuasaan untuk menentukan diri sendiri untuk berbuat atau tidak berbuat
2.  Jenis-jenis kebebasan.
3.  Hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab .

4.  Beri contoh konkrit hubungan kebebasan dan tanggung jawab.

II. Jenis Jenis Kebebasan
1. Kebebasan untuk diterima orang lain (sosial),

Artinya Kebebasan yang tidak menghina dan melampui kebebasan orang lain. Tidak mengambil hak orang lain dan juga kebebasan yang bertanggung jawab bukan kebebasan yang seenaknya tanpa aturan.

2. Kebebasan untuk menentukan diri kita sendiri (eksistensial)
Artinya Kebebasan seseorang untuk menentukan kegiatan dan perilaku seseorang dan ambil keputusan dan mengintropeksi diri sendiri untuk menjadi lebih baik dari sebelum
3. Kebebasan Fisik
Makhluk-makhluk yang berjuang secara sadar (manusia dan binatang) dan bahkan tumbuh-tumbuhan , meskipun dalam derajat yang lebih rendah menikmati kebebasan fisik sejauh rintangan-rintangan eksternal yang bersifat fisik atau material tidak menghalangi makhluk-makhluk tersebut.
4. Kebebasan Moral
Dalam arti luas : Tercapai karena kemampuan untuk menentukan sendiri sesuatu tanpa di hambat oleh sebab luar misalnya (ancaman-ancaman) yang bertindak secara batin (interior) pada pikiran (dengan jalan imajinasi)
Dalam arti sempit : Tercapai karena kemampuan untuk memutuskan sendiri sesuatu tanpa berpapasan dengan kewajiban yang bertentangan ( misalnya pergi ke bioskop)
5. Kebebasan Psikologis
Tidak mengecualikan tetapi sesungguhnya mengandaikan pembatasan pembatasan psikis dan kewajiban-kewajiban moral.Kebebasan ini tercapai karena kemampuan menentukan sendiri sesuatu tanpa tekanan-tekanan psikis mana pun, yang mendahului keputusan yang akan memaksa secara jelas kehendak dalam satu jurusan yang sudah di tentukan. Deengan kata lain, Kebebasan Psikologis tercapai karena kemampuan “untuk memilih sebagaimana seseoang inginkan” tanpa keunggulan tertentu dari yang batinlah atas lahiriah, yang tidak ada dalam dunia inorganis, seseorang tidak pantas menyebut “bebasan”
6. Kebebasan yang dapat dimengerti
Menurut Kant : Tercapai karena fakta bahwa kehendak, yang tidak tergantung pada semua pengaruh dorongan indera, ditentukan oleh akal budi murni belaka.Sejauh ditentukan oleh akalbudi murni sendiri, kehendak menaati imperatif kategoris dan karenanya secara niscaya merupakan kehendak moral. Dalam dunia yang tampak kehendak mampu menjadi efektif (Inilah satus-atunya postulat akalbudi praktis) karena kausalitasnya yang dapat dimengerti seakan-akan berdiri didalam hubungan diagonal dengan serangkaian penampakan kausal yang niscaya. Kant gagal melihat bahwa akalbudi yang seimbang,meskipun selalu condong kepada nilai-nilai moral. Tidak secara niscaya menentukan bahwa nilai-nilai moral ini akan direalisir dengan satu cara. Dia tidak berhasil melihat bahwa nilai objektif keinginan-keinginan sensual tidak meniscayakan akalbudi.Kecocokan (compatibility) kausalitas intelijibel dan empiris hanya mungkin bila kausalitas empiris tidak niscaya secara mutlak.
7.Kebebasan Eksistensial
 Kebebasan yang menyeluruh yang menyangkut seluruh pribadi manusia dan tidak terbatas pada salah satu aspek saja. Kebebasan ekstensial adalah kebebasan tertinggi. Kebebasan ekstensial adalah konteks etis. Kebebasan ini terutama merupakan suatu ideal atau cita-cita yang bisa memberi arah dan makna kepada kehidupan manusia.
 Orang yang bebas secara eksistensial seolah-olah “memiliki dirinya sendiri.” Ia mencapai taraf otonomi, kedewasaan, otentisitas dan kematangan rohani. Ia lepas dari segala alienasi atau keterasingan, yakni keadaan di mana manusia terasing dari dirinya dan justru tidak “memiliki” dirinya sendiri. Kebebasan ini selalu patut dikejar, tapi jarang akan terealisasi sepenuhnya.
8.Kebebasan Yuridis
 Kebebasan ini berkaitan dengan hukum dan harus dijamin oleh hukum. Kebebasan yuridis merupakan sebuah aspek dari hak-hak manusia. Sebagaimana tercantum pada Deklarasi Universal tentang Hak-hak Asasi Manusia (HAM), yang dideklarasikan oleh PBB tahun 1948.
 Kebebasan dalam artian ini adalah syarat-syarat fisis dan sosial yang perlu dipenuhi agar kita dapat menjalankan kebebasan kita secara konkret. Kebebasan yuridis menandai situasi kita sebagai manusia. Kebebasan ini mengandalkan peran negara, yang membuat undang-undang yang cocok untuk keadaan konkret.
9. Kebebasan Sosial Politik
 Dalam perspektif etika, kebebasan juga bisa dibagi antara kebebasan sosial-politik dan kebebasan individual. Subyek kebebasan sosial-politik –yakni, yang disebut bebas di sini—adalah suatu bangsa atau rakyat. Kebebasan sosial-politik sebagian besarnya merupakan produk perkembangan sejarah, atau persisnya produk perjuangan sepanjang sejarah.

 Ada dua bentuk kebebasan rakyat dengan kekuasaan absolute raja, contoh piagam Magna Charta (1215), yang terpaksa dikeluarkan oleh Raja John untuk memberikan kebebasan-kebebasan tertentu kepada baron dan uskup Inggris. Kedua kemerdekaan dengan kolinialisme, contoh The Declaration of Indepndence (1766),  dimana Amerika Serikat merupakan negara pertama yang melepaskan dari kekuasaan Inggris. 

III . Hubugan antara Kebebasan dan Tanggung Jawab
            Tanggung jawab berkaitan dengan “penyebab”. Yang bertanggung jawab hanya yang menyebabkan atau yang melakukan tindakan. Tidak ada tanggungjawab tanpa kebebasan dan sebaliknya. Bertanggung jawab berarti dapat menjawab, bila ditanyai tentang perbuatan-perbuatan yang dilakukan. Orang yang bertanggung jawab dapat diminta penjelasan tentang tingkah lakunya dan bukan saja ia bisa menjawab tetapi juga harus menjawab.
            Tanggung jawab berarti bahwa orang tidak boleh mengelak bila diminta penjelasan tentang tingkah laku atau perbuatannya. Dalam tanggung jawab terkandung pengertian penyebab. Orang bertanggung jawab atas sesuatu yang disebabkan olehnya. Orang yang tidak menjadi penyebab suatu akibat maka dia tidak harus bertanggung jawab juga. Tanggung jawab bisa berarti langsung atau tidak langsung.
Kebebasan mengandaikan tanggung jawab. Tanpa tanggung jawab,kebebasan menjadi lepas kendali.Dimana kebebasan dilahirkan tanggung jawab di tuntut.
Kebebasan membuat orang bertanggung jawab terhadap tindakan sejauh tindakan itu dikehendaki,bahwa walaupun kesalahan dan tanggung jawab dari sutu tindkan dapat berkurang atau kadang-kadang alah ditiadakan karena ketidaktahuan,kelalaian,paksaan dengan kekerasan,ketakuatan,kelekatan yang tidak teratur,atau kebiasaan.


Maka kesimpulanya adalah orang yang dapat dimintai tanggung jawab adalah orang yang memiliki kebebasan.

IV. Contoh Hubungan Kebebasan dan Tanggung Jawab
Misalkan saya seorang anak perantau, saya memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu yang jauh dari orang tua. Tanpa orang tua mengontrol kita secara langsung, kebanyakan hanya melalui telepon seluler.Kita bebas jalan-jalan kemana kita pergi dan kapan saja tanpa ada yang melarang dan bebas melakukan apa saja.
Tetapi , saya sebagai mahasiswa kewajiban mahasiswa adalah belajar dan melesaikan sekolah maka saya di berikan kepercayaan dari orang tua dapat melakukan itu. Hanya itu harapan orang tua, saya memiliki Tanggung Jawab yang besar yaitu bagaimana cara saya selesai ? Dibalik saya memiliki kebebasan saya mempunyai tanggung jawab dengan membawa hasil dan memberi orang tua senang. Orang tua telah susah payah membiayai kita dalam sekolah , mendukung dan menopang kita. Semua keputusan ada di kita dan kita yang jalani dengan rajin kuliah,memiliki nilai yang memuaskan dan rajin mengatur waktu jangan sering jalan-jalan.
Jadi hubungan kebebasan dan Tanggung Jawab dalam pengalaman saya, saya bebas melakukan apa saja sesuka hati, tapi harus mempunya target agar bisa selesaikan tugas kita. Jangan mengecewakan orang tua.Harapan orang tua adalah anaknya sukses .
Nama   : Bonhoeffer Dietrich Tumbilung

E-Commerce (Elektronic Commercial)

E-Commerce
Elektronic Commercial
Adalah suatu cara untuk mejual secara cimmercial dengan melalui edia elektronik (website/mobile)
E-Commerce dioakai untuk meninggalkan cara-cara
1.       Penjualan door to door (sales)
2.       Penjualan secara manual (bertemu secara langsung antara penjual-pembeli
3.       Promosi  dengan melalui  selebaran
Keuntungan dari E-Commerce:
1.       Memindahkan para customer untuk melihat secara langsung barang&harganya secara online.
2.       Bagi customer yang sibuk dapat berbelanja secara onlineDa
3.       Pengiriman barang langssung ke Customer
4.       Dapat melakukan pengembalian dengan harus mengisi formulir  pengembalian

5.       Adanya pembayaran secara online/e-payment

Monday 20 January 2014

Contoh Proposal Bisnis

Setiap bisnis memiliki proposal bisnis yang berbeda, yang saya berikan adalah beberapa contoh proposal perencanaan bisnis secara global. Khusus untuk keuangan buat yang global dan gunakan angka2 dengan asumsi yang masuk akal.
Jika ada yang kurang jelas cari di interenet. Proposal ini disesuaikan dengan masing-masing bisnis yang ingin kalian rencanakan.

CONTOH 1
Page 1
VISI
MISI
TUJUAN
PERKENALAN

Page 2 - dst
1.      PROFIL BISNIS
1.1.AKTIVITAS BISNIS
1.2.NAMA BISNIS
1.3.LOKASI BISNIS (INCLUDE LAYOUT)
1.4.MODAL

2.      PEMASARAN
2.1 TREND LINGKUNGAN MAKRO
                     2.1.1.  FAKTOR EKONOMI
       2.1.2.  FAKTOR DEMOGRAFI
       2.1.3.  FAKTOR TEKNOLOGI

2.2. KONDISI INDUSTRI
2.3. PESAING
Sebutkan beberapa pesaing yang ada dan jelaskan dengan SWOT untuk masing2 pesaingnya
            2.4. TARGET KONSUMEN
            2.5. STRATEGI PEMASARAN
3.      PERSONIL
3.1.MANAJEMEN DETAIL ( Jelaskan mengenai semua pegawai dan kualifikasinya termasuk disebut nama ownernya)
3.2.STRUKTUR ORGANISASI
3.3.KEUANGAN (Jelaskan secara global)

4.      KESIMPULAN
5.      BIBLIOGRAFI/ REFERENCE
CONTOH 2
PROPOSAL PERENCANAAN BISNIS
1.       RINGKASAN EKSEKUTIF
2.       TUJUAN
3.       VISI
4.       MISI
5.       FAKTOR KUNCI SUKSES
6.       RINGKASAN PERUSAHAAN
7.       STRUKTUR KEPEMILIKAN
8.       SEJARAH PERUSAHAAN
9.       LOKASI PERUSAHAAN & FASILITAS
10.   PRODUK
11.   DESKRIPSI PRODUK
12.   PERSAINGAN
13.   DUKUNGAN PELAYANAN
14.   PROSPEK PRODUK DI MASA YANG AKAN DATANG
15.   ANALISIS PASAR
*      SEGMENTASI PASAR
*      STRATEGI SEGMENTASI
*      KEBUTUHAN PASAR
*      KECENDERUNGAN PASAR
*      PERTUMBUHAN PASAR
*      PESAING (SWOT)
*      STRATEGI PEMASARAN
*      POSITIONING
*      STRATEGI HARGA
*      STRATEGI PROMOSI
*      STRATEGI PENJUALAN
16.   KEUANGAN
17.   KESIMPULAN
18.   REFERENCE