Total Pageviews

Friday 17 February 2012

Protista - Biologi


Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewantumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semuaorganisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam Protista tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang mudah—baik yang bersel satu atau bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis.

Ciri-ciri umum Protista:
1 Tubuh Tersusun atas satu sel (uniseluler ) atau banyak sel (multiseluler ) dan tidak memiliki jaringan yang sebenarnya , eukariotik
2. Ukuran tubuh 3-1000 um
3. dapat bergerak dengan sillia atau flagel ( sifat hewan ) dapat melakukan fotosintesis
4. Protista dianggap sebagai organisme peralihan antara Monera dan organisme lain, baik hewan maupun tumbuhan.Protista dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
Protista mirip hewan, mirip tumbuhan, dan mirip jamur]

Sejarah klasifikasi protista
1.     Tahun 1830an, Protista pertama kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain, oleh pakar biologi Jerman, Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata dan Coral.
2.     Tahun 1845, penganut Goldfuss mengembangkannya agar meliputi semua hewan bersel satu seperti Foraminifera dan Amuba.
3.     Awal 1860an, istilah Protoctista sebagai kategori klasifikasi pertama kali diusulkan oleh John Hogg, yang menganggap protista harus juga meliputi apa yang dia sebut dengan hewan dan tumbuhan primitif bersel satu. Dia mendefinisikan Protoctista sebagai kingdom keempat setelah tumbuhan, hewan, dan mineral.
4.     Kemudian kingdom mineral dibuang oleh Ernst Haeckel, tersisa tumbuhan, hewan, dan protista.
5.     Tahun 1938, Herbert Copeland menghidupkan lagi klasifikasi Hogg. Menurutnya, "Protoctista" secara harfiah berarti "makhluk hidup pertama". Dia menyanggah istilah Haeckel protista karena meliputi mikroba tak berinti sel seperti Bakteri, sementara istilah protoctista tidak meliputinya. Sebaliknya, protoctista meliputi eukaryota berinti sel seperti diatomalga hijau dan fungi. Perombakan besar oleh Copeland ini kemudian menjadi dasar dari klasifikasi Whittaker yang hanya membagi Protoctista menjadi Protista dan Fungi. Kingdom Protista ini kemudian berfungsi sebagai pembeda antara prokaryota yang dimasukkan kingdom Monera, dan mikroorganisma eukaryotik yang dimasukkan Protista definisi Whittaker
6.     Sistem lima kingdom bertahan hingga ditemukannya filogenetik molekular di akhir abad ke-20, karena ternyata protists dan monera tidak ada hubungannya (bukan kelompok monofiletik).

Klasifikasi Tradisional .

Protista pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel. Secara tradisional, protista digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kesamaannya dengan kerajaan yang lebih tinggi yaitu meliputi Protozoa yang menyerupai hewan bersel satuProtophyta yang menyerupai tumbuhan (mayoritas algaebersel satu), serta jamur lendir dan jamur air yang menyerupai jamur.
Dulu, bakteri juga dianggap sebagai protista dalam sistem tiga kerajaan (Animalia, Plantae termasuk jamur, dan Protista). Namun kemudian bakteri dipisah dari protista setelah diketahui bahwa ia adalah prokariotik.





Protozoa, protista yang menyerupai hewan
Protozoa hampir semuanya protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop.

Protozoa dalam memenuhi kebutuhan nutrizinya protozoa bersifat Saprofitik ,Saprozoik , Holozoik , Holofitik  :
1.      Saprofitik :  menyerap makanan dari hasil pembusukan zat organic yang ada disekelilingnya .
2.      Saprozoik : mengambil makanan dari organism mati yang telah mengalami pembusukan.
3.      Holozoik : memakan mikroorganisme lain , seperti bakteri , alga , dan jamur ( bersifat hewan )
4.      Holofitik : membentuk makanan sendiri atau mampu berfotosintesis ( bersifat tumbuhan )

Protoza dapat ditemukan di mana-mana, seperti lingkungan berair dan tanah, umumnya mampu bertahan pada periode kering sebagai kista (cyst?) atau spora, dan termasuk beberapa parasit penting. Berdasarkan pergerakannya, protozoa dikelompokkan menjadi:


§  Flagellata yang bergerak dengan flagella(rambut cambuk). Contoh: TrypanosomaTrichomonas
§  Amoeboida yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu/kaki akar) yaitu yang berarti setiap kali ia akan bergerak harus membentuk kaki semu sebelum dapat bergerak dan pembentukan kaki ini dinamakan fase gel. Contoh: Amoeba
§  Cilliata yang bergerak dengan silia (rambut getar). Contoh: Paramaecium
§  Sporozoa yang tidak memiliki alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh: Plasmodium sp

Ciri – ciri umum protozoa :
A . Bentuk Tubuh :    -           Berbentuk tetap dan tidak tetap .
-                Berukuran 10-200 mikrin .
-                 Beberapa memiliki alat gerak pseudopodia , sillia , flagel .
B . Struktur Tubuh:         Sel protozoa memiliki membrane sel , sitoplasma , vakuola makan,                 vakuola  kontraktil , inti sel
C. Habitat:      Di air laut , air tawar , dalam tubuh hewan atau manusia( bersimbiosis ) dan hidup secara heterotrof
D. Reproduksi : - Aseksual : pembelahan binner
                          - Seksual : penyatuan gamet / penyatuan inti sel vegetatif ( konjungsi )
Protozoa yang merugikan:
Plasmodium, penyebab penyakit malaria
Entamoeba histolytica dan Balantidium coli, penyebab penyakit disentri
Tripanosoma gambies, penyebab penyakit tidur
Protozoa yang menguntungkan:
Sebagai zooplankton
Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu proses pencernaannya
Radiolaria dan Foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.




Algae, protista yang menyerupai tumbuhan

Ciri-ciri alga :
A . Ukuran dan bentuk tubuh ,
-          Mikroskopik (25 um : Navicula ) & Makroskopik (50m : Macrocystis )
-          Uniseluler
·         Uniseluler soliter contoh : chlorella
·         Uniseluler berkoloni contoh : Hydrodictyon ( berbentuk jala ) , Gonium ( berbentuk cakram ) , Volvox ( berbentuk bola )
-          Multiseluler : Oegodonium & spirogyra ( berbentuk benang )
-          Laminaria , Ulva , Macrocystis ( berbentuk lembaran )
B. Sturktur Tubuh :
- Eukariot ( inti diselubungi membran )
- Tubuh ganggang belum dapat dibedakan antara akar , batang dan daun
-  Memiliki kloropas
-  Pigmen tambahan : Santofil ( keemasan ) , Fukosantin ( cokelat ) , Fikosianin ( biru ) ,   Fikoeritrin ( merah )
- Memiliki Pirenoid berfungsi sebagai tembat menyimpan cadangan makanan berupa amilum , minyak , leukosin , laminarin , tepung froid .
C. Cara Hidup : Fotoautotrof : berperan sebagai produsen
D. Habitat : hidup bebas pada berairdan lembab
E. Repoduksi :
     - Aseksual: pembelahan binner contoh : Chlorella , Euglena .
     - Fragmentasi contoh : Spirogyra , Laminaria , Sargasum .
     - Pembentukan spora , contoh : Chlamydominas, Ulothrix
     - Seksual (3)
a.         Isogami :     penyatuan dua gamet yg berbeda jenis yg memiliki bentuk dan ukuran  sama
b.         Anisogami : penyatuan dua gamet yang berbeda jenis memiliki bentuk sama tetapi ukuran berbeda
c.         Oogami : penyatuan dua gamet yang berbeda bentuk dan ukuran .
Manfaat Alga bagi manusia :
1.      Macrocystis dan Laminatia penghasil asama alginate untuk bahan  industri makanan
2.      Chlorella sebagai sumber makan sumplemen makanan bergizi
3.      Laminaria digitalis , penghasil yodium untuk penyakit gondok.
4.      Laminaria lavaniea , pupuk pertanian dan makanan ternak mengandung kalium .
5.      Eucheuma dan Gelidium penghasil gelatin untuk pembuatan agar-agar dan campuran kue kering .
6.      Diatonm , sebagai bahan peledak , bahan penggosok , bahan isolasi , pembuatan saringan .
7.      Dapat dijadikan kosmetik dan
8.       Meningkatkan kesuburan tanah



Algae mencakup semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang memiliki kloroplas. Termasuk di dalamnya adalah kelompok-kelompok berikut.
§  Alga hijau, yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang lebih tinggi (Embryophyta). Contoh: Ulva
§  Alga merah, mencakup banyak alga laut. Contoh: Porphyra
§  Heterokontophyta, meliputi ganggang coklat, diatom, dan lainnya. Contoh: Macrocystis.
Alga hijau dan merah, bersama dengan kelompok kecil yang disebut Glaucophyta, sekarang diketahui memiliki hubungan evolusi yang dekat dengan tumbuhan darat berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan molekuler, sehingga lebih tepat masuk dalam kelompok Archaeplastida, bersama-sama dengan tumbuhan biasa.
Protista yang menyerupai jamur
Beragam organisme dengan organisasi tingkat protista awalnya dianggap sama dengan jamur, sebab mereka memproduksi sporangia. Ini meliputi chytridjamur lendirjamur air.

Chytrid sekarang diketahui memiliki hubungan dengan Fungi dan biasanya diklasifikasikan dengan mereka. Sementara yang lain sekarang ditempatkan bersama dengan heterokontofita lainnya (yang memiliki selulosa, bukan dinding chitin) atau Amoebozoa (yang tidak memiliki dinding sel).
Jamur air ( Oomycota ) hidup bebas dikolam atau danau . Jamur air secara aseksual dengan menghasilkan zoospore ( spora berflagel ) , secara seksual dengan penyatuan gamet jantan yg dihasilkan antheridium dan gamet betinayg dihasilkan oogonium. Contoh jamur air antara lain Plasmopora viticola parasit pada anggur . Phytophthora infestans penyebab penyakit busuk layu pada kentang dan tomat .
Jamur Lendir ( Myxomycota ) . ditemukan pada sampah kayu lapuk . Jamur lendir memakan bakteri , spora jamur , hama , komponen organic .Jamur lendir bersifat seperti amoeba pada fase aseksual dan bersifat seperti jamur pada fase seksual . contoh jamur lendir adalah Dictyoselium discoideum .
Saat ini istilah protist dipakai untuk mengacu pada eukariota bersel satu baik sel independen atau kalaupun berkoloni tidak menunjukkan diferensiasi dalam jaringan. Istilah protozoa dipakai untuk spesies heterotrofik dari protista yang tidak membentuk filamen. Istilah ini tidak dipakai lagi di klasifikasi modern.


Klasifikasi modern berupaya menyajikan kelompok monofili berdasarkan ultrastruktur,biokimia, dan genetika. Karena protista adalah parafili sistem seperti itu seringkali memecah atau meninggalkan kingdom tersebut, ketimbang memperlakukan kelompok protista sebagai eukaryota. Beberapa kelompok utama dari protista, yang mungkin diklasifikasikan sebagai fila, disajikan di kotak sebelah kanan. Banyak yang menganggapnya sebagai monofili, meskipun masih belum meyakinkan. Misalnya, Excavata mungkin tidak monofili dan Chromalveolate mungkin monofili jika haptophyta dan cryptomonad dimasukkan metabolisme, reproduksi , dan peran protista .
Flagelata makan menggunakan penyaring, yaitu dengan melewatkan air melalui flagelanya. Protista lain bisa menelan bakteri dan mencernanya secara internal, dengan memanjangkan dinding selnya di sekitar makanannya, untuk membentuk sebuah vakuola makanan. Makanan ini lalu masuk ke dalam sel melalui endositosis (biasanya fagositosis; kadang-kadang pinositosis).
Sebagian protista berkembang biak secara seksual (konjugasi), sementara lainnya secara aseksual (fisi biner). Plasmodium falciparum, memiliki siklus hidup biologis super kompleks yang meliputi berbagai macam makhluk hidup, sebagian bereproduksi seksual, sebagian lain aseksual. Namun, masih belum jelas seberapa seringnya reproduksi seksual menyebabkan pertukaran genetika antar strain yang berbeda dari Plasmodium dan sebagian besar protista parasit adalah clonal line yang jarang melakukan pertukaran gen dengan strain lain.
Beberapa protista adalah patogen terhadap hewan dan tumbuhanPlasmodium falciparum menyebabkan malaria pada manusia dan Phytophthora infestans menyebabkan hawar daun pada kentang. Pemahaman lebih mendalam tentang protista akan membuat penyakit ini bisa diobati secara efisien.
Peneliti dari Agricultural Research Service memanfaatkan protista sebagai patogen untuk mengendalikan populasi semut api merah (Solenopsis invicta) di Argentina. Dengan bantuan protista penghasil spora seperti Kneallhazia solenopsae populasi semut api merah bisa berkurang 53-100%. Para peneliti berhasil menginjeksikan protista itu ke lalat sebagai perantara untuk membunuh semut api merah, tanpa membahayakan lalat itu 
Protistologi adalah disiplin ilmiah yang mempelajari Protista. Juga ada sebuah jurnal bernama Protistology.
PROTISTA
 keuntungan :
 jenis ganggang (Rodhophyta, Cyanophyta,) untuk bahan kosmetik, dapat dikonsumsi
kerugian :
jenis sporozoa (plasmodium,) menyebabkan penyakit seperti MalariaPeranan


2 comments: