Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke
dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya
masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semuaorganisme eukariotik bersel
tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak
menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari
sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik.
Organisme dalam Protista tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang
mudah—baik yang bersel satu atau bersel banyak tanpa
memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua lingkungan yang mengandung air. Banyak
protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital
dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah
penyakit berbahaya bagi manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis.
Ciri-ciri umum Protista:
1 Tubuh Tersusun atas satu sel
(uniseluler ) atau banyak sel (multiseluler ) dan tidak memiliki jaringan yang
sebenarnya , eukariotik
2. Ukuran tubuh 3-1000 um
3. dapat bergerak dengan sillia atau
flagel ( sifat hewan ) dapat melakukan fotosintesis
4. Protista dianggap sebagai
organisme peralihan antara Monera dan organisme lain, baik hewan maupun
tumbuhan.Protista dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
Protista mirip hewan, mirip tumbuhan, dan mirip jamur]
Protista mirip hewan, mirip tumbuhan, dan mirip jamur]
Sejarah klasifikasi protista
1.
Tahun 1830an, Protista pertama
kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain, oleh pakar biologi
Jerman, Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang
meliputi Ciliata dan Coral.
2.
Tahun 1845, penganut Goldfuss
mengembangkannya agar meliputi semua hewan bersel satu seperti Foraminifera dan Amuba.
3.
Awal 1860an, istilah Protoctista sebagai
kategori klasifikasi pertama kali diusulkan oleh John Hogg, yang menganggap protista harus
juga meliputi apa yang dia sebut dengan hewan dan tumbuhan primitif bersel satu. Dia
mendefinisikan Protoctista sebagai kingdom keempat setelah tumbuhan, hewan, dan
mineral.
4.
Kemudian kingdom mineral dibuang
oleh Ernst Haeckel, tersisa
tumbuhan, hewan, dan protista.
5.
Tahun 1938, Herbert Copeland menghidupkan
lagi klasifikasi Hogg. Menurutnya, "Protoctista" secara harfiah
berarti "makhluk hidup pertama". Dia menyanggah istilah Haeckel protista karena
meliputi mikroba tak berinti sel seperti Bakteri, sementara istilah protoctista tidak
meliputinya. Sebaliknya, protoctista meliputi eukaryota berinti sel seperti diatom, alga hijau dan fungi. Perombakan besar oleh Copeland
ini kemudian menjadi dasar dari klasifikasi Whittaker yang hanya membagi
Protoctista menjadi Protista dan Fungi. Kingdom Protista ini kemudian
berfungsi sebagai pembeda antara prokaryota yang
dimasukkan kingdom Monera, dan
mikroorganisma eukaryotik yang dimasukkan Protista definisi Whittaker
6.
Sistem lima kingdom bertahan hingga ditemukannya filogenetik molekular di
akhir abad ke-20, karena ternyata protists dan monera tidak ada hubungannya
(bukan kelompok monofiletik).
Klasifikasi Tradisional .
Protista pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel. Secara
tradisional, protista digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan
kesamaannya dengan kerajaan yang lebih tinggi yaitu meliputi Protozoa yang menyerupai hewan bersel satu, Protophyta yang
menyerupai tumbuhan (mayoritas algaebersel satu), serta jamur lendir dan jamur air yang
menyerupai jamur.
Dulu, bakteri juga
dianggap sebagai protista dalam sistem tiga kerajaan (Animalia, Plantae
termasuk jamur, dan Protista). Namun kemudian bakteri dipisah dari protista
setelah diketahui bahwa ia adalah prokariotik.
Protozoa, protista yang
menyerupai hewan
Protozoa hampir semuanya protista bersel satu, mampu bergerak yang makan
dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya
berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat
tanpa bantuan mikroskop.
Protozoa dalam memenuhi kebutuhan nutrizinya protozoa bersifat Saprofitik
,Saprozoik , Holozoik , Holofitik :
1.
Saprofitik : menyerap makanan dari hasil pembusukan zat
organic yang ada disekelilingnya .
2.
Saprozoik : mengambil makanan
dari organism mati yang telah mengalami pembusukan.
3.
Holozoik : memakan mikroorganisme
lain , seperti bakteri , alga , dan jamur ( bersifat hewan )
4.
Holofitik : membentuk makanan
sendiri atau mampu berfotosintesis ( bersifat tumbuhan )
Protoza dapat ditemukan di mana-mana, seperti lingkungan berair dan
tanah, umumnya mampu bertahan pada periode kering sebagai kista (cyst?)
atau spora, dan termasuk beberapa parasit penting. Berdasarkan pergerakannya,
protozoa dikelompokkan menjadi:
§ Flagellata yang
bergerak dengan flagella(rambut cambuk). Contoh: Trypanosoma, Trichomonas
§ Amoeboida yang bergerak dengan pseudopodia (kaki
semu/kaki akar) yaitu yang berarti setiap kali ia akan bergerak harus membentuk
kaki semu sebelum dapat bergerak dan pembentukan kaki ini dinamakan fase gel.
Contoh: Amoeba
§ Cilliata yang
bergerak dengan silia (rambut
getar). Contoh: Paramaecium
§ Sporozoa yang
tidak memiliki alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh: Plasmodium sp
Ciri – ciri umum protozoa :
A . Bentuk Tubuh : -
Berbentuk tetap dan tidak tetap .
-
Berukuran
10-200 mikrin .
-
Beberapa memiliki alat gerak pseudopodia
, sillia , flagel .
B . Struktur Tubuh: Sel protozoa memiliki membrane sel ,
sitoplasma , vakuola makan, vakuola kontraktil , inti sel
C. Habitat: Di air laut , air tawar , dalam tubuh hewan atau
manusia( bersimbiosis ) dan hidup secara heterotrof
D. Reproduksi : - Aseksual : pembelahan binner
- Seksual : penyatuan gamet / penyatuan inti
sel vegetatif ( konjungsi )
Protozoa yang merugikan:
Plasmodium, penyebab penyakit malaria
Entamoeba histolytica dan Balantidium coli, penyebab penyakit disentri
Tripanosoma gambies, penyebab penyakit tidur
Plasmodium, penyebab penyakit malaria
Entamoeba histolytica dan Balantidium coli, penyebab penyakit disentri
Tripanosoma gambies, penyebab penyakit tidur
Protozoa yang menguntungkan:
Sebagai zooplankton
Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu proses pencernaannya
Radiolaria dan Foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
Sebagai zooplankton
Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu proses pencernaannya
Radiolaria dan Foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
Algae, protista yang menyerupai
tumbuhan
Ciri-ciri alga :
A . Ukuran dan bentuk tubuh ,
-
Mikroskopik (25 um : Navicula )
& Makroskopik (50m : Macrocystis )
-
Uniseluler
·
Uniseluler soliter contoh :
chlorella
·
Uniseluler berkoloni contoh :
Hydrodictyon ( berbentuk jala ) , Gonium ( berbentuk cakram ) , Volvox (
berbentuk bola )
-
Multiseluler : Oegodonium &
spirogyra ( berbentuk benang )
-
Laminaria , Ulva , Macrocystis (
berbentuk lembaran )
B. Sturktur Tubuh :
- Eukariot ( inti diselubungi membran )
- Tubuh ganggang belum dapat dibedakan antara akar , batang dan daun
- Memiliki kloropas
- Pigmen tambahan : Santofil (
keemasan ) , Fukosantin ( cokelat ) , Fikosianin ( biru ) , Fikoeritrin ( merah )
- Memiliki Pirenoid berfungsi sebagai tembat menyimpan cadangan makanan
berupa amilum , minyak , leukosin , laminarin , tepung froid .
C. Cara Hidup :
Fotoautotrof : berperan sebagai produsen
D. Habitat : hidup
bebas pada berairdan lembab
E. Repoduksi :
- Aseksual: pembelahan binner
contoh : Chlorella , Euglena .
- Fragmentasi contoh :
Spirogyra , Laminaria , Sargasum .
- Pembentukan spora , contoh :
Chlamydominas, Ulothrix
- Seksual (3)
a. Isogami
: penyatuan dua gamet yg berbeda
jenis yg memiliki bentuk dan ukuran sama
b. Anisogami : penyatuan
dua gamet yang berbeda jenis memiliki bentuk sama tetapi ukuran berbeda
c. Oogami : penyatuan dua
gamet yang berbeda bentuk dan ukuran .
Manfaat Alga bagi manusia :
1.
Macrocystis dan Laminatia
penghasil asama alginate untuk bahan
industri makanan
2.
Chlorella sebagai sumber makan
sumplemen makanan bergizi
3.
Laminaria digitalis , penghasil
yodium untuk penyakit gondok.
4.
Laminaria lavaniea , pupuk
pertanian dan makanan ternak mengandung kalium .
5.
Eucheuma dan Gelidium penghasil
gelatin untuk pembuatan agar-agar dan campuran kue kering .
6.
Diatonm , sebagai bahan peledak ,
bahan penggosok , bahan isolasi , pembuatan saringan .
7.
Dapat dijadikan kosmetik dan
8.
Meningkatkan kesuburan tanah
Algae mencakup semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang
memiliki kloroplas.
Termasuk di dalamnya adalah kelompok-kelompok berikut.
§ Alga hijau, yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang lebih tinggi (Embryophyta).
Contoh: Ulva
§ Alga merah, mencakup banyak alga laut. Contoh: Porphyra
§ Heterokontophyta,
meliputi ganggang coklat, diatom, dan lainnya. Contoh: Macrocystis.
Alga hijau dan merah, bersama dengan kelompok kecil yang disebut Glaucophyta,
sekarang diketahui memiliki hubungan evolusi yang dekat dengan tumbuhan darat
berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan molekuler, sehingga
lebih tepat masuk dalam kelompok Archaeplastida,
bersama-sama dengan tumbuhan biasa.
Protista yang menyerupai jamur
Beragam organisme dengan organisasi tingkat protista awalnya dianggap
sama dengan jamur, sebab mereka memproduksi sporangia. Ini meliputi chytrid, jamur lendir, jamur air.
Chytrid sekarang
diketahui memiliki hubungan dengan Fungi dan biasanya
diklasifikasikan dengan mereka. Sementara yang lain sekarang ditempatkan
bersama dengan heterokontofita lainnya (yang memiliki selulosa, bukan dinding chitin)
atau Amoebozoa (yang tidak memiliki
dinding sel).
Jamur air ( Oomycota ) hidup bebas dikolam atau danau . Jamur air secara aseksual dengan
menghasilkan zoospore ( spora berflagel ) , secara seksual dengan penyatuan
gamet jantan yg dihasilkan antheridium dan gamet betinayg dihasilkan oogonium.
Contoh jamur air antara lain Plasmopora viticola parasit pada anggur .
Phytophthora infestans penyebab penyakit busuk layu pada kentang dan tomat .
Jamur Lendir ( Myxomycota ) . ditemukan pada sampah kayu lapuk . Jamur lendir memakan bakteri ,
spora jamur , hama , komponen organic .Jamur lendir bersifat seperti amoeba
pada fase aseksual dan bersifat seperti jamur pada fase seksual . contoh jamur
lendir adalah Dictyoselium discoideum .
Saat ini istilah protist dipakai untuk mengacu pada
eukariota bersel satu baik sel independen atau kalaupun berkoloni tidak menunjukkan
diferensiasi dalam jaringan. Istilah protozoa dipakai
untuk spesies heterotrofik dari protista yang tidak membentuk filamen. Istilah ini tidak
dipakai lagi di klasifikasi modern.
Klasifikasi modern berupaya menyajikan kelompok monofili berdasarkan ultrastruktur,biokimia,
dan genetika. Karena
protista adalah parafili sistem seperti itu
seringkali memecah atau meninggalkan kingdom tersebut, ketimbang memperlakukan
kelompok protista sebagai eukaryota. Beberapa kelompok utama dari protista,
yang mungkin diklasifikasikan sebagai fila, disajikan di kotak sebelah kanan. Banyak
yang menganggapnya sebagai monofili, meskipun masih belum meyakinkan. Misalnya, Excavata mungkin tidak monofili dan Chromalveolate mungkin
monofili jika haptophyta dan cryptomonad dimasukkan
metabolisme, reproduksi , dan peran protista .
Flagelata makan menggunakan penyaring, yaitu dengan melewatkan air
melalui flagelanya. Protista lain bisa menelan bakteri dan mencernanya secara
internal, dengan memanjangkan dinding selnya di
sekitar makanannya, untuk membentuk sebuah vakuola makanan. Makanan
ini lalu masuk ke dalam sel melalui endositosis (biasanya fagositosis;
kadang-kadang pinositosis).
Sebagian protista berkembang biak secara seksual (konjugasi), sementara lainnya secara aseksual (fisi biner). Plasmodium falciparum, memiliki siklus hidup biologis super
kompleks yang meliputi berbagai macam makhluk hidup, sebagian bereproduksi seksual,
sebagian lain aseksual. Namun, masih belum jelas seberapa seringnya
reproduksi seksual menyebabkan pertukaran genetika antar strain yang berbeda
dari Plasmodium dan sebagian besar protista parasit adalah clonal
line yang jarang melakukan pertukaran gen dengan strain lain.
Beberapa protista adalah patogen terhadap hewan dan tumbuhan. Plasmodium falciparum menyebabkan malaria pada manusia dan Phytophthora infestans menyebabkan hawar daun pada
kentang. Pemahaman lebih mendalam tentang protista akan membuat penyakit ini
bisa diobati secara efisien.
Peneliti dari Agricultural Research Service memanfaatkan
protista sebagai patogen untuk mengendalikan populasi semut api merah (Solenopsis
invicta) di Argentina. Dengan bantuan protista penghasil spora seperti Kneallhazia
solenopsae populasi semut api merah bisa berkurang 53-100%. Para
peneliti berhasil menginjeksikan protista itu ke lalat sebagai perantara untuk
membunuh semut api merah, tanpa membahayakan lalat itu
Protistologi adalah disiplin ilmiah yang
mempelajari Protista. Juga ada sebuah jurnal bernama Protistology.
PROTISTA
keuntungan :
jenis ganggang (Rodhophyta,
Cyanophyta,) untuk bahan kosmetik, dapat dikonsumsi
kerugian :
jenis sporozoa (plasmodium,) menyebabkan penyakit seperti MalariaPeranan
thnks. good post
ReplyDeletemantap artikelnya, sangat membantu..
ReplyDeletewww.kiostiket.com